Jumat, 21 November 2008

Skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA adalah sebuah perusahaan yang bergerak atau suatu perusahaan yang mengelola media informasi, yang mana mereka mengeluarkan suatu produk koran yaitu surat kabar KOMPAS, surat kabar ini ikut berperan dalam meyebarluaskan berita dan memuat iklan yang diinginkan oleh pelanggan yang dibutuhkan masyarakat. Di senangi atau tidak, surat kabar ini di lihat dari kualitas beritanya, jika berita yang di angkat itu berkualitas dan tepat, maka pembaca akan lebih tertarik dengan sendirinya serta peminatnya akan bertambah, oleh karena itu kualitas surat kabar di lihat dari mutu penyampaian beritanya.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Cabang Bukittinggi bahwa perusahaan terebut telah melakukan atau mengunakan komputer sebagai penunjang aktifitas pekerjaannya. Sedangkan bagian pemasaran dan pembayaran masih dilakukan secara manual yaitu pemesanan oleh agen-agen koran kepada bagian administrasi mereka harus terlebih dahulu mengisi Slip Permohonan jatah koran yang akan di pasarkan, selanjutnya akan dilanjutkan pada bagian produksi, maka dari sinilah bagian produksi akan mencetak berapa banyak koran yang akan diproduksi.
Proses pencatatan pemesanan dan pembayaran ini belum terdapat suatu program aplikasi yang direncana khusus untuk mengelola data pemesanan dan pembayaran koran, seperti pada tumpukan-tumpukan kertas, faktur, bon pemesanan/penjualan yang belum di arsipkan secara komputerisasi.
Melihat kelemahan diatas, maka penulis merasa perlu dilakukan pengembangan terhadap sistem yang ada yaitu dibuat sebuah Sistem Informasi Pendistribusian Koran. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic (VB) 6.0. Dipilih programming ini disebabkan selain mempunyai tampilan yang bagus, pemrograman Visual Basic (VB) 6.0 juga dapat menggunakan MySQL sebagai database. Juga mempunyai keunggulan lebih di bandingkan Acess, karena sistem bisa dibangun dalam bentuk Client Server. jaringan sehingga pengaksesan informasi yang dibutuhkan bisa dilakukan di banyak komputer yang terhubung.
Dengan menemukan kelemahan-kelemahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDISTRIBUSIAN HARIAN UMUM KOMPAS PADA PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA BUKIT TINGGI DENGAN VISUAL BASIC 6.0”.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan yang telah penulis lakukan pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu “Bagaimana cara mengefesienkan dan mengefektifkan penggunaan komputer untuk menghasilkan laporan Distributor, Laporan Penjualan Perwilayah, Laporan Penjualan Pertanggal Terbit?”.

1.3. Batasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dalam melihat permasalahan yang dihadapi, maka penulis membatasi permasalahan yang diteliti yaitu sistem informasi pendistribusian Harian Kompas, pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi yang pembahasannya pada sistem informasi pendistribusian koran.

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan sistem yang lebih baik dari sistem yang ada sekarang.
Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah :
1. Menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini, sehingga dihasilkan sistem baru yang lebih baik dan diharapkan sistem baru ini nantinya dapat mengatasi kelemahan dan kekurangan sistem yang ada saat ini.
2. Membantu PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi dalam pembuatan laporan dengan cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mendukung kegiatan atau aktivitas selanjutnya dalam pengambilan keputusan.
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat di STMIK Indonesia Padang selama dibangku perkuliahan.
2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) di STMIK Indonesia Padang.

1.5. Metodologi penelitian
Suatu proses penelitian tidak terlepas dari pengumpulan data dan informasi yang relevan sebagai pendukung dalam pembuatan kebenaran penelitian. Maka metode pengumpulan data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis mengumpulkan data melakukan pengamatan langsung ke PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi dengan cara observasi langsung ke lapangan.
2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Penulis memanfaatkan buku-buku dan mempelajari teori-teori yang ada diperpustakaan yang berhubungan dengan penelitian.
3. Penelitian Labor (Laboratory Research)
Penelitian ini dilakukan dilabor komputer untuk melakukan pengolahan data dan merancang serta melihat unjuk kerja dan kehandalan sistem secara keseluruhan dan pemrograman visual basic 6.0 khususnya.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Teori Singkat Aplikasi Pengolahan Data
2.1.1 Pengertian Data
Istilah. data adalah suatu istilah majemuk yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, yang menunjukkan suatu ide object, kondisi atau situasi lainnya.
Data adalah kumpulan kejadian-kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Data merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah untuk mendapatkan suatu informasi

2.1.2 Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi. Dalam pengolahan data, waktu merupakan faktor yang penting untuk mempercepat jalannya proses pengolahan data, tentunya memerlukan pengetahuan tentang prosedur pengolahan dan staff yang mampu melaksanakan pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, perekaman data, perhitungan-perhitungan, sampai kepada pembuatan laporan yang diinginkan. Sistem pengolahan data yang mengunakan peralatan komputer lebih dikenal dengan istilah Sistem Pengolahan Data Elektronic (EDPS : Electronic Data Processing System).
Tiga tahapan dasar proses pengolahan data, yaitu :
a. Membaca data (Input)
Proses untuk memasukkan data kedalam sistim komputer yang dilakukan secara manual.
b. Mengolah data (Processing)
Pengolahan data yang telah diinput untuk djadikan sebagai suatu informasi, yang dilakukan oleh system komputer.
c. Hasil (output)
Bertugas mengirimkan hasil pengolahan data oleh Central Processing Unit (CPU) ke media keluaran seperti monitor untuk output layer ataupun melalui printer untuk keluaran ke kertas.
Bentuk dari siklus pengolahan data dapat kita lihat pada gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

Tiga tahapan dasar siklus pengolahan data dapat dikembangkan dan ditambah tiga tahapan lagi, yaitu seperti gambar 2.2 dibawah ini :





Gambar 2.2 Siklus Pengembangan Pengolahan data
2.2. Tinjauan Umum Sistem Informasi
2.2.1. Pengertian Sistem
Dalam mendefinisikan sistem ada ahli yang menggunakan dua pendekatan, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Pendapat yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Taufik, 2002 ). Pendapat Taufik Irawan juga mengambil kutipan dari Stalling dan Jerry yang menekankan bahwa sistem lebih ditekankan pada elemennya, mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah integrasi dari elemen-elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.2. Pengertian Informasi
Menurut Fatansyah (2001) menjelaskan bahwa informasi adalah data-data masukan-masukan yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa informasi merupakan data yang telah diproses dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh manusia sering kali disertai tujuan yang menggambarkan kecenderungan atau pola tertentu.
Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineering banyak ilmuwan dibidang informasi menerima defenisi standar: “informasi adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan”. Alasannya adalah bahwa informasi bersifat relatif, relatif terhadap situasi, relatif terhadap waktu saat keputusan diambil, juga relatif terhadap pembuat keputusan, dan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil keputusan. Sumber informasi adalah data. Data adalah fakta tentang obyek dan kejadian dalam suatu organisasi.

2.2.3. Pengertian Sistem Informasi
Seperti yang telah diketahui bahwa informasi merupakan landasan pengambilan keputusan sehingga tidak boleh terlambat sampai pada pengguna informasi. Informasi yang dihasilkan harus akurat dan relevan, artinya bebas dari kesalahan, tidak bias, mencerminkan maksud dan tujuannya dan harus bermanfaat bagi penerimanya.
Taufik Irawan (2002) mengutip dari halaman-halaman website www.ilmukomputer.com menjelaskan bahwa :
“ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu kesatuan lebih besar atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Keuneth dan Jane (2000) menjelaskan bahwa :
“Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubunmgan untuk menerima, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi serta pengawasan dan juga membantu menganalisa dan memvisualisasikan organisasi”.

Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem di dalam suatu organisasi yang berfungsi mengolah transaksi harian, mendukung operasi, serta menyediakan informasi yang diperlukan bagi pihak yang berkepentingan.
Sistem informasi juga merupakan seperangkat komponen saling berhubungan dan berintegrasi yang berfungsi memproses, mendistribusikan, serta menyimpan informasi guna mendukung keputusan dan pengawasan di dalam suatu organisasi.

2.2.4. Komponen-komponen Sistem Informasi
Sesuai penjelasan di atas menurut Taufik Irawan (2002) bahwa sistem informasi merupakan kumpulan komponen yang saling berhubungan, komponen-komponen sistem informasi tersebut antara lain:
1. Input
Data yang masuk ke dalam sistem, dapat berupa dokumen dasar.
2. Model
Kombinasi prosedur logika dan model matematika yang memanipulasi data untuk mendapatkan output.
3. Output
Produk dari sistem berupa data untuk mendapatkan output.
4. Teknologi
Alat Bantu yang memungkinkan sistem bekerja yaitu: hardware, software, storage dan communication.



2.3. Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
Taufik Irawan (2002), menjelaskan bahwa pengembangan sistem merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan menutupi segi-segi yang dianggap lemah dari suatu sistem, sehingga dapat meningkatkan kinerja operasional dari suatu organisasi. Pengembangan sistem juga dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Perlunya pengembangan sistem disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Kompleksitas bisnis yang meningkat
Perusahaan tidak lagi bersaing dalam wilayah geografisnya sendiri tetapi juga pada skala dunia.
2. Kompleksitas teknologi yang meningkat
Perkembangan teknologi yang cepat membuat perusahaan untuk melakukan investasi pada teknologi supaya mereka dapat melaksanakan operasi yang diperlukan.
3. Tuntutan persaingan.
Persaingan yang kuat diberbagai bidang usaha menuntut perusahaan untuk mampu bersaing dengan para pesaing.
4. Efisiensi.
Semua tahap operasi bisnis sekarang ini dilaksanakan secara lebih cepat waktu untuk pengambilan keputusan dan bertindak semakin singkat.


2.3.1. Tujuan Pengembangan Sistem
Dengan dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan pada sistem yang baru. Sehingga dapat memuaskan semua stakeholder (orang yang berkepentingan dalam organisasi), yaitu meliputi :
1. Performance (Kinerja), yaitu peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.
2. Information (Informasi), yaitu peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
3. Economy (Ekonomis), yaitu peningkatan terhadap manfaat dan keuntungan atau penekanan biaya.
4. Control (Pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi.
5. Effisiency (Efisiensi), yaitu peningkatan terhadap efisiensi operasi. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.
6. Services (Pelayanan), yaitu peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.




2.4. Tinjauan Umum Analisa dan Perancangan Sistem
2.4.1. Pengertian Analisa Sistem
Menurut Jogiyanto HM (2005) Analisis Sistem didefinisikan sebagai :
”Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam komponen-komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambaan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang dharapkan sehinga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Menurut Taufik Irawan (2002) analisa sistem didefinisikan sebagai :
“Penjelasan dan pemahaman secara detail dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mencari suatu permasalahan-permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Sedangkan perancangan adalah rekayasa yang mempresentasikan sesuatu yang akan dibangun. Pernacangan behubungan dengan kebutuhan pengguna dan juga penilaian terhadap sekumpulan defenisi kriteria untuk perancangan yang bagus.
Menurut Taufik Irawan (2002) perancangan sistem adalah :
“sesuatu yang dapat berupa gambaran desain, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan dapat diaplikasikan secara baik”.

Menurut Tavri D. Mahyuzir (1999) perancangan sistem adalah :

”Seorang yang mempunyai kemampuan untuk mengunakan pengetahuan aplikasi komputernya di dalam memecahkan masalah-masalah bisnis, di bawah petunjuk manejer sistem.
Seorang yang bertanggung jawab menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan user (pemakai) kedalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh programer dan dikontrol oleh manajemen"

Dengan demikian perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan bermanfaat.
Perancangan sistem berhubungan dengan kebutuhan pengguna. Perancangan sistem secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem yang akan dirancang secara rinci dan bertujuan untuk memberi gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

2.4.2. Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan data secara umum data dapat diartikan sebagai kumpulan dari kejadian-kejadian yang diangkut dari suatu kenyataan baik berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan darinya (Taufik Irawan,2002). Data yang ditempatkan masih berupa data mentah yang masih belum bisa memberikan informasi yang akurat sehingga perlu diolah lebih lanjut dengan cara memanipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih baik. Berarti, berupa suatu informasi. Proses memanipulasi data tersebut disebut dengan pengolahan data ( Data Processing ).
Jika dalam melakukan pengolahan data tersebut menggunakan alat elektronik seperti komputer, maka pengolahan data itu disebut dengan Pengolahan Data Elektronik (PDE).
2.4.3. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah kegiatan yang menyalurkan atau menyebarkan prodak barang atau jasa dari produsen ke pada konsumen pemakai, perusaaan atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor
Contoh : penyaur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu

2.5. Bahasa Pemrograman Visual Basic
Wahana (2002) menjelaskan bahwa MS-Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) atau Object Oriented Programming, dimana Visual Basic memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis aplikasi, mulai dari aplikasi desktop, multimedia, database, hingga aplikasi internet yang saat ini sedang berkembang pesat.
2.5.1 Pengertian Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visua Basic adalah bahasa pemograman sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows (Supryanto , 200x ).

Visual Basic 6.0 terdiri atas 3 buah edisi :
1. Standart Edition Merupakan produk dasar.
2. Profesional Editional Berisi tambahan Microsoft Jet data Access Engine dan pembuatan server Ole Automation.
3. Enterpise Edition Merupakan edisis untuk membuat program aplikasi clien server.

2.5.2 Kemampuan dan Manfaat Visual Basic 6.0
Kemampuan dan Manfaat Visual Basic 6.0
1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows.
2. Untuk membuat objek-objek pembantu seperti misalnya kontrol ActiveX, File Help, Aplikasi Internet dan sebagainya.
3. Menguji program dan menghasilkan program akhir, berakhir exe yang bersifat Executable atau dapat di jalankan langsung.

2.5.3 Kelebihan Visual Basic 6.0
Kelebihan Visual Basic
1) Memiliki Compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih efesien dari sebelumnya.
2) Mengunakan plat form pembuatan program yang diberi nama Depelover Studio, memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++
3) Memiliki tambahan saranaWizard yang baru, Wizard adalah saranayang mempermudah dalam membuat aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
4) Tambahan kontrol-kontrol yang lebih cangih serta peningkatan kaidah struktur bahasa Visual Basic.
5) Sarana akses yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database.
2.6. Sekilas Tentang MySql
2.6.1. Pengertian MySql
MySQL adalah sebuah databases server, dapat juga berperan sebagai client sehingga sering disebut dengan databases client/server, yang pen source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operating System) manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. Selain itu databases ini memiliki beberapa kelebihan dibanding databases lain, diantaranya adalah:
1. MySQL sebagai Databases Management System (DBMS)
2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)
3. MySQL adalah sebuah Software databases yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus mebeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya
4. MySQL merupakan sebuah databases server, jadi dengan menggunakan databases ini anda dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh
5. MySQL merupakan sebuah databases client, selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses databases pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai Client
6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.
7. MySQL merupakan sebuah databases yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.
8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.
9. MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi databases ini cukup aman karena memiliki password untuk mengkasesnya
10. MySQL merupakan server databases yang multi user, artinya databases ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan databases yang dapat digunakan oleh banyak pengguna
11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci pertabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan field (kolom)
12. MySQL mendukung field yang dijadikan sbeagai kunci primer dan kunci Uniq (atau Unique)
13. MySQL didukung oleh sebuah componen C dan perl API, sehingga Databases MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada dibawah protocol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl
14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an table
15. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa databases server seperti Oracle,PostGreSQL dll.
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management Sistem). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL, sebuah databases mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.



2.7. Alat Bantu Analisa dan Perancangan Sistem
Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem alat Bantu yang dapat digunakan menurut Hofer, et all (1998) adalah Context Diagram (CD), Entity Relationship Diagram (ERD).
2.7.1. Context Diagram
Context Diagram (CD) Gambaran umum sebuah sistem dalam sebuah organisasi yang memperlihatkan boundary sistem, eksternal entity yang berinteraksi dengan sistem dan informasi utama mengalir diantara sejumlah entity dan sistem. (Hofer, et all, 1998)
Simbol yang digunakan dalam pembuatan CD adalah seperti terlihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8. Simbol Context Diagram
Simbol keterangan

Merupakan simbol proses


Data store adalah Tempat data disimpan. Dapat membantu satu dari banyak lokasi fisik.


Source/sink merupakan tujuan dari data. Source/sink kadang-kadang mengacu kepada eksernal entity sebab berada diluar sistem.

Data Flow adalah aliran data



2.7.2. Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data sistem disebut juga dengan Data Flow Diagram (DFD). DFD sebuah gambar permindahan data diantara sejumlah eksternal entity dan proses data store didalam sebuah sistem.(Hoffer, et all, 1998)

2.7.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Irawan Taufik (2002) menjelaskan Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki dua komponen utama yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini, masing-masing dilengkapi dengan sejumlah atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ada di dunia nyata. ERD ini dapat digambarkan secara sistematis dengan menggunakan simbol-simbol seperti yang terlihat pada tabel 2.11.
Tabel 2.11. Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol
(1) Keterangan
(2)





Himpunan Entitas E




Himpunan Relasi R


Atribut a sebagai key



Link


BAB III
ANALISA SISTEM

3.1. Analisa Sistem Informasi yang sedang berjalan
Sesuai dengan pembahasan sebelumnya sistem merupakan suatu susunan yang teratur dari serangkaian kegiatan atau komponen yang saling berhubungan dan prosedur-prosedurnya saling berkaitan satu sama lainnya. Untuk dapat menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh user suatu sistem informasi perlu dikembangkan. Pengembangan sistem ini mengikuti suatu siklus yang dimulai dengan analisa sistem, disain istem, dan pelaksanaan sistem.
Analisa sistem dilaksanakan dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan bukan yang diharapkan dari suatu sistem sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan terhadap kelmahan atau kekurangan dari sistem yang lama.

3.1.1. Kurang Teliti dalam Pengolahan Data Distributor
Pengolahan data distributor yang terjadi pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi masih memakai pengimputan secara manual maka sering terjadinya kesalahan kepada pencatatannya, apabila data diperlukan maka memerlukan waktu yang relatif lama dengan memeriksa file satu persatu, bisa memakan waktu 1 s/d 2 jam.
Proses pengimputan data distributor yang dilakukan secara manual dapat mempengaruhi dalam penyediaan informasi serta lebih banyak medatangkan kesalahan terutama kurang teliti dalam pengisian data sehinga informasi serta data yang dihasilkan tidak efisien dan lambat.
Dalam proses pengimputan data distributor hendaknya memakai sistem databases yang telah terkomputerisasi agar proses mendapatka informasi dan data yang diperlukan akan relative lebih singkat dan akurat.

3.1.2. Kurang Efektifnya dalam Pembuatan Laporan
Dalam Pembuatan Laporan Penjualan Perdistributor, Laporan Penjualan Perbulan, Laporan Penjualan Pertanggal Terbit tidak maksimal.
Dilihat dalam Pembuatan Laporan Penjualan Perdistributor, Laporan Penjualan Perbulan, Laporan Penjualan Pertanggal Terbit sangat lambat dikarenakan data yang diterima dari karyawan kadang lambat kala data tidak benar dan proses dari Pembuatan Laporan Penjualan Perdistributor, Laporan Penjualan Perbulan, Laporan Penjualan Pertanggal Terbit yang dilakukan sangat lambat.
Dari pada itu agar mendapatkan hasil yang cepat diperlukan kerjasama yang baik antar pegawai dalam pemberian data serta Pembuatan Laporan Penjualan Perdistributor, Laporan Penjualan Perbulan, Laporan Penjualan Pertanggal Terbit menggunakan sistem database.





3.1.3. Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalaan
Aliran Sistem Informasi (ASI) digambarkan dalam bentuk bagan yang menggambarkan urutan pekerjaan sistem secara keseluruhan. Pada sistem yang sedang berjalan pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi, aliran sistem informasi pendistribusian koran dimulai dari pengisian formulir permintaan oleh distributor yang ingin mendistribusikan, kemudian formulir yang telah diisi diserahkan ke petugas bagian ADM Pemasaran. Petugas bagian ADM Pemasaran mencek formulir, kemudian mengentrikan data distributor tersebut dan mencetak data distributor rangkap tiga, lembaran pertam disimpan oleh ADM Pemasaran, lembaran kedua diberikan kepada Pimpinan dan lembaran ketiga diberikan ke bagian keuangan, selanjutnya bagian keuangan mengentrikan data penjualan dan megisi slip pembayaran dua rangkap yang selanjutnya diserahkan ke distributor.
Dari slip pembayaran tadi distributor melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera dan mengembalikan slip pembayaran beserta uang pembayaran ke bagian keuangan, selanjutnya bagian keuangan memvalidasi slip pembayaran tadi dan diserahkan ke distributor satu rangkap.
Bagian keuangan akan membuat laporan penjualan dan data distributor berdasarkan data yang telah ada dan laporan tersebut akan diserahkan ke Pimpinan, untuk lebih jelasnya ASI tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1




Gambar 3.1 Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.1
Aliran Sistem Informasi yang sedang berjalan
Sumber PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi
3.1.4. Aliran Sistem Informasi Yang di Usulkan
Sistem baru yang diusulkan merupakan pengembangan dari sistem yang sudah ada. Sistem yang baru ini diharapkan mampu menyelesaikan tugas dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat dan bisa di update setiap saat serta keakuratan data lebih terjamin. Untuk menyimpan data tidak perlu ruang yang besar karena disimpan dalam database komputer. Sehingga jika suatu saat data dibutuhkan, pencarian data akan mudah dilakukan.
Proses dalam sistem yang diusulkan ini tidak jauh berbeda dengan sistem yang sedang berjalan. Perbedaannya yaitu dilakukan pengembangan terhadap sistem informasi KOMPAS Bukit Tinggi yang sebelumnya dikerjakan belum terkomputerisasi. Pada sistem baru ini diusulkan aplikasi program yang dibuat mengggunakan komputerisasi secara optimal dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman yaitu Visual Basic 6.0.
Pada Aliran Sistem Informasi yang baru ini dimulai dari pengisian formulir permintaan Koran oleh Distributor yang selanjutnya menyerahkan formulir tersebut ke bagian ADM Pemasaran, bagian ADM Pemasaran akan mengentrikan data distributor tersebut dan mencetak sebanyak dua rangkap yang kedua-duanya diserahkan kebagian Keuangan untuk diproses lebih lanjut.
Bagian Keuangan akan mengentrikan Data Distributor dan Data Penjualan yang nantinya disimpan didalam sebuah Database, kemudian Bagian Keuangan mencetak Slip Setoran dua rangkap bedasarkan data yang ada. Slip Setoran tesebut diserahkan ke Distributor untuk melakukan pembayaran. Pembayaran yang dilakukan oleh Distributor jumlah nya harus sama dengan jumlah yang tertera pada Slip Pembayaran. Slip Setoran beserta Uang Pembayaran tadi dikembalikan untuk diCek dan Validasi. Untuk Validasi bagian Keuangan akan menyerahkan Slip Setoran ke Pimpinan, Pimpinan selanjutnya akan memvalidasi Slip tesebut dan Slip yang telah diAcc tersebut dikembalikan ke Bagian Keuangan. Satu rangkap dari Slip Setoran yang Valid tersebut akan diserahkan kembali ke Distributor guna pengambilan Koran ke Bagian ADM Pemasaran. Satu rangkap lagi akan disimpan oleh bagian Keuangan Guna Pembuatan Laporan dan Data Distributor. Laporan dan Data Distributor yang dibuat dua rangkap diserahkan ke Pimpinan satu rangkap dan diarsip oleh Bagian Keuangan satu rangkap, untuk lebih jelasnya ASI tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2














Tabel 3.2 Aliran Sistem Informasi (ASI) Diusulkan

Gambar 3.1
Aliran Sistem Informasi yang diusulkan
Sumber PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi


BAB IV
PERANCANGAN SISTEM

4.1. Rancangan Global
Rancangan global digunakan untuk mempermudah dalam melakukan perancangan secara rinci, selain itu juga memberikan gambaran tentang hubungan antara sub-sub sistem, desain global juga dapat memberikan kemudahan bagi pemakai dalam mempelajari dan menggunakan aplikasi ini dan aplikasi apa saja yang dihasilkan oleh sistem.
Ada beberapa alat untuk menggambarkan rancangan global dari sebuah sistem yang akan dibangun yaitu: Entity Relational Diagram (ERD), Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan bentuk Struktur Program. input Proses Pengolahan Data Pendistribusian pada Harian Umum Kompas Cab. Bukit Tinggi

4.1.1. Context Diagram Sistem
Context Diagram Gambaran umum sebuah sistem dalam sebuah organisai yang memperlihatkan boundary sistem, eksternal entity yang berinteraksi dengan sistem dan informasi utama mengalir diantara sejumlah entity dan sistem (Hoffer et all, 1998).



Adapun konteks diagram sistem pengolahan data simpan pinjam pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Konteks Diagram Sistem Pendistribusian KOMPAS

4.1.2. Data Flow Diagram
Diagaram Aliran Data (Data flow Diagram (DFD)) sebuah ganbar pemindahan data diantara sejumlah, eksternal entity dan proses dan data store didalam sebuah sistem (Hoffer, et all, 1998). DFD pada sistem yang baru pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi dapat dilihat pada gambar 4.2.



Gambar 4.3 Diagram Aliran Data Pendistribusian KOMPAS
Keterangan gambar 4.3 :
Pada awalnya Distributor memberikan formulir permintaan Koran yang nantinya data Distributor tesebut akan dientrikan oleh bagian ADM Pemasaran. Data distributor tadi dicetak untuk diserahkan kebagian Keuangan guna Proses lebih lanjut.
Bagian keuangan mengentrikan data Distributor yang berisikan file-file Kode Distributor, Nama, Alamat, dan Wilayah Pemasaran, serta data Penjualan yang berisikan No. Faktur, tanggal jual, kode distributor, edisi, jumlah jual dan total jual yang disimpan kedalam sebuah database. Setelah mengentrikan data tersebut bagian keuangan akan melakukan pengisian slip setoran yang akan diserahkan ke Distributor untuk melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang ada pada slip setoran tersebut. Slip setoran yang telah dibayar tadi akan diserahkan ke Pimpinan untuk diValidasi, slip setoran yang telah valid tadi dikembalikan ke Distributor untuk bukti pengambilan Koran kepada Bagian ADM Pemasaran, dan Bagian Keuangan akan membuat data Distributor dan laporan Penjualan yang nantinya diserahkan ke Pimpinan.


4.2.4. Entity Relationship Diagram
Tahapan design berikutnya adalah membuat ERD, tahapan ini dilakukan setelah proses pembentukan table selesai dilakukan. Lalu bagaimana menentukan apakah ERD yang dirancang sudah benar atau salah ? ERD yang dibuat dapat dikatakan benar apabila program aplikasi yang meng-akses database tersebut, dapat menghasilkan semua jenis laporan yang direncanakan (lihat disain output), sebaliknya tentu salah.
Entity relationship diagram (ERD) menggambarkan bagaimana relasi antar table, membentuk hubungan logic sehingga membentuk database Kompas. Setiap table memiliki primary key sebagai pembeda antara satu record dengan record lainnya. Primary hendaknya sebuah field yang mengandung nilai data unique, tidak ada duanya. Tabel Pegawai merupakan domain, sedangkan table lainnya merupakan co-domain.
Perancangan ERD ini bertujuan agar dapat menghasilkan kembali Output yang direncanakan, sehingga dari rangkaian table ini membentuk query, lihat gambar 4.3 Benar tidaknya sebuah ERD apabila relasi yang dibuat dapat menghasilkan Output seperti yang direncanakan. Tujuan lain dengan menggunakan query kerja programmer menjadi sederhana. Tetapi apabila queries yang dibangun tidak dapat menghasilkan semua laporan yang direncanakan berarti ada kekeliruan yang terjadi ketika melakukan perancangan database. Bagian yang perlu dicermati adalah tahapan normalization. Jadi tolok ukur kebenaran sebuah rancangan database adalah output yang diinginkan mesti dapat ditampilkan saat database diakses oleh sebuah aplikasi.
Ada beberapa aturan penulisan pembuatan sebuah ERD.
1. Gunakan kata benda untuk penamaan sebuah entity, gunakan notasi kapital
2. Gunakan kata kerja untuk penamaan sebuah relation
3. Garis bawahi setiap attribute yang menjadi primary key pada setiap entity
4. Awali huruf besar setiap penamaan sebuah attribute.
Dari ERD ini kemudian programmer menciptakan sejumlah query. Lalu apa guna query ini ? gunanya untuk mempermudah programmer membuat laporan-laporan yang diperlukan. Programmer tidak per;u membuat program untuk mebuka sejumlah table, membangun relasi antar table untuk menghasilkan laporan. Tetapi cukup membuka sebuah query. Query dalam DBMS disebut juga View. Selain itu, ERD ini berguna sebagai tool media komunikasi antara seorang sytem analyst dengan seorang programmer dalam membangun sebuah software. System analyst yang melakukan analisa system dan mendesain software, sedangkan programmer menulis program aplikasi.
Tampak dari ERD dibawah ini entity NIP menjadi domain sedangkan entity yang lain sebagai co-domain. Jadi pada ERD ini seorang system analys berusaha memetakan sejumlah table, sehingga logika program untuk penelusuran informasi dapat dibuat lebih sederhana.
Adapun relasi antar entiti dari sistem yang dirancang dapat dilihat pada gambar berikut:







Gambar 4.3 Relasi Antar Entiti










Gambar 4.5 Query Kompas

4.2. Rancangan Terinci
Perancangan sistem terinci merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menentukan langkah-langkah dalam pembuatan aplikasi sistem informasi pendistribusian Koran yang diinginkan. Perancangan ini mencakup perancangan laporan (output yang dihasilkan), perancangan file (file database yang dibutuhkan sistem), desain input (bentuk tampilan dari media input) struktur program dan flowchart.


4.2.1. Desain Output
Perancangan output merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena output atau keluaran yang dihasilkan harus mudah dipahami oleh setiap unsur manusia yang memerlukannya. Output adalah hasil keluaran sistem yang berbentuk informasi atau laporan yang dapat dilihat. Adapun rancangan output dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Desain Laporan Distributor Perwilayah
K O M P A S
Redaksi dan Sirkulasi
Jl. Kapas Panji No. 27C Bukit Tinggi
Laporan Distributor Per Wilayah

Wilayah Distribusi : X (30)
Kode Distributor Nama Distributor Alamat
9 (5)

9 (5) X (25)

X (25) X (30)

X (30)
Bukit Tinggi, dd-mm-yyyy
Pimpinan

X(30)
Tabel 4.4 Desain Laporan Distributor Per Wilayah







2. Desain Laporan Penjualan Perkode
K O M P A S
Redaksi dan Sirkulasi
Jl. Kapas Panji No. 27C Bukit Tinggi
Laporan Distributor Per Kode

Kd_Distributor : X (5)
Nama Alamat Wilayah
9 (5)

9 (5) X (25)

X (25) X (30)

X (30)
Bukit Tinggi, dd-mm-yyyy
Pimpinan

X(30)
Tabel 4.4 Desain Laporan Penjualan Per Kode


5. Desain Laporan Penjualan Pertanggal Terbit
K O M P A S
Redaksi dan Sirkulasi
Jl. Kapas Panji No. 27C Bukit Tinggi
Laporan Penjualan PerTanggal Terbit

Tanggal Terbit : dd,yyyy
Jumlah Terbit : 9 (3)
No. Faktur Tanggal Jual Edisi Tarif Jual Jumlah Jual Total
9 (5)

9 (5) X (8)

X (8) X (15)

X (15) 9 (8)

9 (8) 9 (3)

9 (3) 9 (8)

9 (8)
Total 9 (3) 9 (8)
Bukit Tinggi, dd-mm-yyyy
Pimpinan
X(30)
Tabel 4.8 Desain Laporan Penjualan PerTanggal Terbit
Setelah rancangan output selesai dibuat, maka kegiatan berikutnya dalam tahapan perancangan sebuah system informasi adalah mendesain database. Model database yang ada saat ini yaitu :
 Model database relational
 Model database Network
 Model database Hirarchie
Dari ketiga model database tersebut yang paling banuak digunakan adalah model database Relational, juga software DBMS yang banyak beredar adalah support terhadap model database relational. Selanjutnya dalam skripsi ini dipilih model database Relational kareba konsep database ini relatih mudah dipahami untuk diaplikasikan.
Mengacu kepada rancangan Laporan Slip Setoran, seterusnya diisi data

K O M P A S
Redaksi dan Sirkulasi
Jl. Kapas Panji No. 27C Bukit Tinggi
Laporan Distributor Per Kode

Kd_ Distributor : 11111

Nama Distributor Alamat Alamat
Budiman Bukit Tinggi Padang
Teddy Bukit Tinggi Payakumbuh
Bukit Tinggi, 14-08-2008
Pimpinan

Dhani Pratomo, A.Md

Tabel 4.3 Laporan Distributor PerWilayah



K O M P A S
Redaksi dan Sirkulasi
Jl. Kapas Panji No. 27C Bukit Tinggi
Laporan Distributor Per Wilayah

Wilayah : Bukittinggi

Kd_ Distributor Nama Alamat
11111 Budiman Padang
11112 Teddy Payakumbuh
Bukit Tinggi, 14-08-2008
Pimpinan

Dhani Pratomo, A.Md

Tabel 4.3 Laporan Distributor PerWilayah


K O M P A S
Redaksi dan Sirkulasi
Jl. Kapas Panji No. 27C Bukit Tinggi
Laporan Penjualan Per Tanggal Terbit
Tanggal Terbit : 09-08-2008
Jumlah Terbit : 500
No. Faktur Tanggal Jual Edisi Tarif Jual Jumlah Jual Total
101 10/8/2008 10 2500 300 750000

Total 300 750000
Bukit Tinggi, 14-08-2008
Pimpinan

Dhani Pratomo, A.Md

Tabel 4.6 Laporan PerTanggal Terbit





4.3.2. Desain Database
Model database yang dipakai untuk penyelesaian kasus diatas menggunakan model database relational, karena konsep ini lebih sederhana, software DBMS yang mendukung model ini mudah didapatkan dan banyak dipakai oleh user. Model database ini mendukung pemakaian konsep database relational, selain itu database management system (DBMS) ini free, siapa saja boleh menggunakan secara legal. DBMS yang dimaksud adalah MySQL.
Untuk mendapat sejumlah table yang akan membentuk sebuah database maka diperlukan proses normalization. Melalui proses ini didapatkan sejumlah table beserta primary keys.
a) UnNormalized Form
Sebuah table yang berisi data yang dibentuk dari satu atau beberapa output yang direncanakan lihat bagian output. Masing-masing kolom berisi data yang mewakili data seperti yang tertera pada output. Dikatakan UnNormalized Form disebabkan masih terdapat data yang kosong pada perpotongan baris dan kolom, tidak mengandung data.
Cara membuat UnNormalized Form :
 Pilih output yang mengandung data kompleks, jadikan sebagai acuan.
 Kumpulkan dalamsatu table semua item yang terdapat pada semua output, kolom yang sama ditulis satu kali
 Masing-masing kolom harus memiliki data agar proses Normalization mudah dibuat dan dipahami, lihat lampiran gambar 4.3Unnormalized Form.
Gambar 5.1 UnNormalized Form terdapat sebuah table memanjang, walaupun tampak tiga table maksudnya ingin menggambarkan satu table, dipecah tiga karena ukuran kertas yang terbatas, sedangkan jumlah kolom melebihi lebarnya kertas.
UnNormalized Form


Kode Distributor Nama Wilayah Distribusi No. Faktur Tgl_Terbit Tgl_Jual Edisi
11111 Agung Padang Panjang 101 9/8/2008 10/8/2008 10
11112 Teddy Payakumbuh 301 31/9/008 1/10/2008 11

Tarif Jual Jml Jual Total Alamat Jabatan Pimpinan
2500 30 75000 Bukit Tinggi Manajer Dhani Pratomo, A.Md
2500 40 100000 Bukit Tinggi Maanajer Dhani Pratomo, A.Md

Periode
Aug-08
Sep-08

Gambar 5.1 UnNormalized Form


b) Firsr Normal Form (1NF)
Table yang selalu mengandung data pada perpotongan baris dan kolom disebut First Norma Form. Pada kolom tertentu ditemukan semua kolom berisi mengandung data yang berulang disebut data redundancy lihat gambar 5.2 Dengan berisi data semua item akan membantu dalam proses pembuatan sebuah database.


Firs Normal Form


Kode Distributor Nama Wilayah Distribusi No. Faktur Tgl_Terbit Tgl_Jual Edisi
11111 Agung Padang Panjang 101 9/8/2008 10/8/2008 10
11112 Teddy Payakumbuh 301 31/9/008 1/10/2008 11

Tarif Jual Jml Jual Total Alamat Jabatan Pimpinan
2500 30 75000 Bukit Tinggi Manajer Dhani Pratomo, A.Md
2500 40 100000 Bukit Tinggi Maanajer Dhani Pratomo, A.Md

Periode
Aug-08
Sep-08

Gambar 5.2 Firs Normalized Form

Gambar 5.2 Firs Normal Form terdapat sebuah table memanjang, walaupun tampak tiga table maksudnya ingin menggambarkan satu table, dipecah tiga karena ukuran kertas yang terbatas, sedangkan jumlah kolom melebihi lebarnya kertas
c) Second Normal Form (2NF)
Pada second normal form dilakukan pemisahan data menjadi sejumlah himpunan data dimana masing-masing akan menjadi table. Perhatikan field berisi data yang dapat mempengarhui nilai data lain disebut Full Dependency sehingga membentuk sebuah table. Field seperti ini kemudian dijadikan sebagai primary kery.
Dalam hal ini perhatikan Kode distribitor dapat mempengarhui nama. Masing-masing himpunan data ini dikeluarkan dari table utama kemudai bentuk table baru. Sisanya biarkan membentuk table sendiri dan lanjutkan proses normalisasi pada tahapan berikutnya. Pada second normal form diperoleh tiga table yaitu : table distributor, table distribusi, table jabatan
Tabel Distributor
Kd_Distributor Nama Alamat
11111 Agung Bukit Tinggi
11112 Teddy Bukit Tinggi

Gambar 5.3 Tabel Distributor
Tabel Distribusi
No. Faktur Wilayah Distribusi Tgl_Terbit Tgl_Jual Edisi Tarif Jual
101 Padang Panjang 9/8/2008 10/8/2008 10 2500
301 Payakumbuh 31-09-2008 1/10/2008 11 2500

Jml Jual Total Periode
30 75000 Aug-08
40 100000 Sep-08

Gambar 5.4 Tabel Distribusi
Tabel Jabatan
Kode Jabatan Jabatan
1 Direktur

Gambar 5.4 Tabel Jabatan



4.3.3. Perancangan File Database
Sejumlah file yang diperoleh dari hasil normalisasi tampak pada gambar dibawah ini, proses ini mesti dilalui dalam mendesain sebuah database, karena mode database yang dipilih adalah relational, tahapan ini dilakukan agar didapatkan metode penyimpanan data yang optimal, mempercepat proses searching dan mengoptimalkan pemakaian media penyimpanan, memudahkan programmer membangun module program. Untuk mengetahui apakah desain database ini benar atau bukan dapat dilihat dari apabila semua laporan yang direncanakan dapat dihasilakan dari queri yang dibentk dari table-tabel dibawah ini.
Perhatikan setiap table mempunyai sejumlah field. Field yang diberi garis bawah menandakan primary key, nilai datanya selalu unique, penghubung antara satu table dengan table yang lain. Data pada primary key tidak dapat diedit.
Point utama yang penting diperhatikan dalam mendesain file adalah menetukan data type dan witdh, serta penempatan primary key.Apa tipe data yang dipakai seperti string, numeric, date dan lain-lain. Kemudian berapa character panjang data, untuk menentukan dan ketepatan jelas contoh data yang digunakan. Contoh data Kode Distributor PP-001, maka tipe data yang cocok dipakai adalah varchar (dalam MySQL) atau string.
Karena media ini merupakan salah satu media utama sebagai sarana komunikasi antara System Analyst dengan programmer maka semua item yang tertera dalam disain database (file-file yang telah direncanakan) ini tidak boleh tanpa sepengetahuan System Analyst. Tujuannya agar tidak terjadi miss communication diantara mereka.
Perancangan file untuk sistem informasi pendistribusian harian umum Kompas adalah sebagai berikut :

1. File Distributor
Database Name : Kompas
Tabel Name : distributor
Field Nama Type Size Key Description
kd_distributor Varchar 5 * Kode Distributor
Nama Varchar 25 Nama Distributor
Alamat Varchar 30 Alamat


Table 5.6 Tabel Distributor

2. File Distribusi
Database Name : Kompas
Tabel Name : pendistribusian
Field Nama Type Size Key Description
No_faktur Varchar 5 * Nomor Faktur
Wilayah Varchar 30 Wilayah
Tgl_terbit Date Tanggal Terbitor
Tgl_jual Date Tanggal Jual
Edisi Varchar 5 Edisi
Tarif Double Tarif Jual
Jml_jual Int Jumlah Jual
Total Double Total Jual
Periode Varchar Periode

Table 5.6 Tabel pendistribusian



3. File Jabatan
Database Name : Kompas
Tabel Name : Jabatan
Field Nama Type Size Key Description
ID Jabatan Varchar 6 * Kode Jabatan
Jabatan Varchar 6 Jabatan

Table 5.6 Tabel Jabata


BAB V
IMPLEMENTASI DAN HASIL SISTEM

A. Implementasi Sistem
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi system adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan Hardware dan Software
Adapun hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam merancangan bangun program aplikasi ini adalah sebagai berikut :
a. Prosesor : Intel Pentium dual-core
b. Hardisk Seaget : 80 GB
c. Memory : 512 MB
d. VGA : Onboard
e. Mother Board : Bios Start
f. Monitor : 15 inc
g. Keyboard : Komic
h. Mouse : USB
Adapun Software atau perangkat lunak yang digunakan dalam merancang bangun program aplikasi ini adalah :
a. Microsoft Window XP Professional Versioan 2002
b. Microsoft Visual Basic 6.0
c. MySQL WampServer
d. MySQL Font

2. Pemoggraman dan Pengujian program
Pemograman (Programming) merupakan kegiatan menulis kode program yang akan diesekusi oleh komputer. Kode program yang ditulis oleh pemogram (Programmer) harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh analisis system hasil dari desain system secara rinci. Hasil program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai system.
Penulisan kode program merupakan kegiatan yang terbesar dalam tahap implementasi system. Karena usaha yang besar ini, maka program harus ditulis dengan baik dan terstruktur. Usaha lain yang juga sangat memakan waktu setelah program adalah memodifikasikan program jika terdapat kesalahan-kesalahan didalam program atau karena perubahan system yang terpaksa merubah program. Usaha ini akan semakin sulit jika kode program yang ditulis tidak dengan struktur yang baik. Istilah pemograman terstruktur (structured Programming) sekarang mulai popular dan banyak dibicarakan.
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus ditest untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program ditest untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai. Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Kesalahan bahasan (Languge Erros) atau disebut juga dengan kesalahan penulis (Syntac Errors) atau kesalahan tata bahasa (Grammatical Errors) adalah kesalahan dalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relative mudah ditemukan dan diperbaiki, karena computer akan memberitahukan letak dan sebab kesalahannya sewaktu program dikompilasi.
2. Kesalahan sewaktu proses (Run-Time Errors) adalah kesalahan yang terjadi sewaktu execute program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bias dikerjakan. Kesalahan ini juga relative mudah ditemukan, karena juga ditujukan letak serta sebab kesalahannya.
3. Kesalahan Logika (Logical Errors) adalah kesalahan dari logika program yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti ini merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak ditemukan, hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang menggunakannya. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan test data, yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang sudah diketahui. Bila hasilnya berbeda, berarti mengalami kesalahan dan harus dilacak serta ditemukan sebab-sebab kesalahannya.

3. Penggujian Sistem
Pengujian system biasanya dilakukan setelah pengujian program. Pengujian system (System Testing) dilakukan untuk memeriksa kekompakan antara komponen system yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian system ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari system telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi. Pengujian system termasuk juga pengujian program secara menyeluruh. Pada pengujian program, masing-masing program tersebut juga akan dapat berjalan dengan program lainnya dalam system dengan baik. Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasikan perlu ditest kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output kepada program lainnya.



4. Model Of Testing (Model Pengujian)
a. Testing Phase
Melakukan pengkodean pada saat implementasi sistem yang dilakukan oleh user.
b. Migration Full Dress Rehearsal
Menguji sejauh mana kesiapan sistem secara keseluruhan untuk mentransformasikan data pada sistem yang lama pada sistem yang baru.
c. Business Peformance Test
Dilakukan untuk menguji tingkat kinerja dari Software, yang diuji apakah tingkat tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan aktifitas bisnis.
d. User Acceptance Test
Dilakukan untuk mengukur/memastikan sejauh mana user dalam menerima dan mengimplementasikan Software secara keseluruhan.
e. Product Test
Memastikan bahwa Software yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dari setiap user yang ada.
f. Asembly Test
Memastikan bahwa Software keseluruhan dari aspek/konfigurasi program yang telah dirancang dengan benar dan sempurna.
g. Sistem Integrasi Test
Dilakukan untuk memastikan/menguji bahwa keseluruhan komponen Software sudah dapat berintegrasi dengan baik.
h. Unit Test
Untuk memastikan bahwa seluruh aspek program.konfigurasi program sudah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
B. Hasil Implementasi
Pada saat melakukan Implementasi sistem dapat dilihat cara-cara dalam melakukan pengujian yang dimulai dari login, pengentrian data, sampai mencetak semua laporan.

































1. Lay Out Login

2. Lay Out Menu

3. Lay Out Entry Jabatan

4. Lay Out Entry Karyawan







5. Lay Out Entry Distributor



6. Laporan Distributor Per Wilayah



7. Laporan Penjualan Per Kode



8. Laporan Penjualan Per Tanggal Terbit


BAB VI
PENUTUP


6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta uraian dan analisa pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem informasi Pendistribusian Koran pada PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi yang sedang berjalan tidak sesuai dengan kebutuhan akan informasi masa sekarang dan masa yang akan datang. Karena sistem informasi saat ini tidak sepenuhnya menggunakan komputerisasi, sehingga mengakibatkan lambatnya ketersediaan informasi.
2. Dengan dilakukannya pengembangan terhadap sistem yang ada, yaitu dengan memanfaatkan fungsi komputer secara optimal dan menggunakan Sistem informasi pendistribusian Koran Kompas pengolahan data akan mudah serta informasi yang dihasilkan akan lebih akurat dan tepat waktu.

6.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan untuk kemajuan PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi adalah :
1. Diharapkan PT. KOMPAS MEDIA NUSANTARA Bukit Tinggi menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 ini untuk sistem informasi pendistribusian. Karena akan terasa besar sekali manfaatnya, selain memberikan kemudahan-kemudahan dalam mengelola data pendistribusian juga dapat menghemat waktu dan tenaga serta dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi selama ini.
2. Untuk menerapkan sistem yang baru sebaiknya dilakukan secara bertahap, dan untuk sementara sistem yang lama dengan sistem yang baru dapat dijalankan secara bersama-sama sampai sistem yang baru benar-benar dapat dioperasikan.
3. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat, perlu tenaga professional yang benar-benar dapat menangani pengelolaan data pendistribusian agar informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
4. Hendaknya perusahaan perlu melakukan pelatihan kepada sumber daya manusia yang bertugas dalam mengelola data pendistribusian. Sehingga akan lebih mudah dan memahami bagaimana cara menggunakan aplikasi yang telah dibuat pada sistem baru, serta mereka akan merasakan manfaat dan kemudahan dari sistem baru tesebut.